PENGERTIAN
Rumput Gajah (pennisetum
purpureum) adalah rumput berukuran besar dan mengandung
nutrisi tinggi, biasanya dipakai sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing
atau gajah.
Rumput Gajah merupakan
tanaman rumput-rumputan yang berperan dalam pengawetan tanah dan
air, dapat berfungsi ganda yaitu berkemampuan untuk membantu mencegah
berlangsungnya erosi dan dapat pula bermanfaat bagi hijauan makanan ternak.
Karakteristik
morfologi rumput gajah adalah tumbuh tegak lurus, merumpun
lebat, tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter, berbatang tebal dan keras, daun
panjang, dan berbunga seperti es lilin. Rumput gajah tumbuh
subur di permukaan tanah dengan ketinggian 2000 meter di atas permukaan
laut. Salah satu jenis tanaman rumput dengan tingkat produksi tinggi
adalah rumput gajah yang telah banyak dikembangkan oleh peternak. Rumput gajah
mempunyai nama latin Pennisetum purpuphoides atau disebut juga dengan
nama king grass.
Tanaman rumput gajah ditanam monokultur.
Tanaman rumput-rumputan ini awalnya belum diminati oleh masyarakat
Kabupaten Pacitan. Pada era tahun 90-an tanaman ini masih jarang-jarang ditanam
oleh para petani pada umumnya, namun dengan tanpa henti-hentinya melalui para
Penyuluh Kehutanan yang saat itu namanya PLP atau Petugas Lapangan Penghijauan
memberikan penyuluhan kepada petani di pedesaan akan pentingnya menanam rumput
gajah sebagai penguat teras. Akan tetapi tidak diterima begitu saja oleh
petani, namun mengalami berbagai pertentangan-pertentangan. Karena berkat
kegigihan dan penuh harapan agar masyarakat meningkat kesejahteraanya, maka
para Penyuluh Kehutanan terus menerus menyampaikan pada petani, kelompok tani,
aparat desa dan masyarakat pada umumnya tentang manfaat menanam rumput gajah
serta teknik menanamnya.
Cara Penanaman Rumput Gajah
1.
Persiapan lahan budidaya
1. Pengolahan lahan secara digulud-gulud 2. Pengolahan lahan dengan lubang/koak
Mula-mula bersihkan lahan dari semak belukar yang mengganggu, termasuk pula pepohonan yang ada di sekitar. Lakukan pencangkulan atau pembajakan tanah sedalam kurang lebih 40 cm. Tujuannya adalah memisahkan lapisan tanah menjadi bongkahan.
Jika proses pemupukan
selesai, lahan sebaiknya diistirahatkan selama kurang lebih 7 hari. Buatlah
parit dengan kedalaman 20 cm. Namun, pada tanah berkontur miring, pengolahan
tidak perlu dilakukan.Selain itu, pembalikan tanah perlu dilakukan pula agar
aktivitas mikroorganisme di dalamnya hidup kembali. Dengan demikian,
mineralisari bahan organik dapat berlangsung secara cepat. Berikan pupuk dasar
berupa pupuk NPK dengan dosis per hektare sebanyak 80 kilogram TSP, 60 kilogram
KCL, serta 110 kilogram urea. Anda juga bisa memberi pupuk kandang sebanyak 10
ton per hektare, serta 50 kilogram KCL dan 50 kilogram SP36 per hektare.
2. Proses penanaman rumput gajah
Jika penanaman rumput gajah dilakukan pada daerah tanpa irigasi, baiknya dilakukan setelah hujan pertama hingga pertengahan musim hujan. Dengan demikian, perakaran rumput gajah pada musim kemarau sudah cukup dalam dan kuat.
Cara budidaya rumput gajah
biasanya dilakukan melalui teknik setek. Dan juga teknik perakaran (pols). Masukkan ¾ bagian dari
panjang setek dengan kemiringan 30 degajaht. Atau, bisa pula dengan cara
memasukkan setek ke tanah secara terlentang.
Ciri-ciri bibit setek yang
baik adalah tumbuhan tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda juga, memiliki 2
mata tunas, serta warna kulitnya hijau-hijau muda. Untuk teknik pols, kebutuhan tanamannya
sebagai berikut: berusia muda, rumpunnya tegak dan sehat, serta tingginya sama
dalam satu rumpun. Tujuh hari pascapenanaman, alirkan air secukupnya ke lahan
perkebunan. Lakukan pergantian tanaman jika terdapat setek atau pols yang mati.
3. Teknik perawatan rumput gajah
Dalam perawatan rumput gajah perlu melakukan penyiangan yakni membersihkan tanah di sekitar dari tanaman liar. Selain itu, baik pula dilakukan penggemburan tanah dengan cara membalikkan tanah tersebut. Sementara itu, pemupukan rumput gajah dapat dilakukan setelah tanaman berusia 2 minggu. Pupuk yang biasa digunakan sebagai pupuk lanjutan adalah pupuk urea. Setelah itu, pemupukan bisa dilakukan 3—4 kali tiap tahunnya.
4. Proses pemotongan
Pemotogan tahap 1
Pemotongan tahap 2
Pemotongan berikutnya bisa dilakukan tiap 6 minggu sekali. Namun,
jika dilakukan saat musim kemarau waktu
pemotongan bisa diperpanjang lagi. Tinggi pemotongan yang ideal adalah 10—15 cm
dari permukaan tanah.
Hindari pemotongan yang terlalu tingi karena akan banyak sisabatang
rumput yang mengayu. Tetapi,
jangan pula memotong terlalu pendek karena akan mengurangi mata tunas yang
tumbuh.
Setelah
para petani sudah banyak yang menyukai tanam rumput gajah cara penanamanya
bermacam-macam pula sesuai selera masing-masing. Ada yang tanam di guludan/bibir
teras, tengah petakan, ditumpangsari, bawah tegakan. Saat ini dalam budidaya
lebih ditekankan pada penyediaan pakan ternak, bail kambing atau sapi, bahkan
ada yang membudidayakan khusus di jual belikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar