Selasa, 13 Juli 2021

 PEMANFAATAN TANAMAN AREN DI KABUPATEN PACITAN

Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang sebagian besar terdiri dari pegunungan dan gunung. Dari luas daerah tersebut banyak terdapat hutan rakyat yang mencapai lebih dari 80% wilayah hutan merupakan hutan rakyat. Tanaman hutan rakyat didominasi tanaman kayu-kayuan dan sebagian ada yang tumbuh tanaman aren. Tanaman aren menyebar di 7 Kecamatan yaitu Kec. Punung, Arjosari, Nawangan, Bandar, Tegalombo, Tulakan dan Ngadirojo.

Pohon aren menghasilkan beberapa jenis produk. Mulai dari batang yang dapat digunakan untuk bahan bangunan, serta serbuk batang dapat diambil patinya yang dimanfaatkan sebagai bahan cendol yang banyak sebagai campuran es atau dawet. Ijuk merupakan hasil dari aren yang dapat dimanfaatkan sebagai sapu ijuk, tali, dan bahan lainnya. Daun aren dapat dimanfaatkan lidinya sebagai bahan sapu atau bahan kerajinan liannya. Buahnya sebagai kolang-kaling juga campuran minuman segar.

Yang lebih utama lagi adalah air nira yang berasal dari mayang atau tandan buahnya yang disadap. Air nira sendiri dapat diolah menjadi gula aren, gula semut, minuman segar, gula sirup, bio ethanol, methanol industri, alkohol farmasi,  dan tuak atau sopi. Selain itu, aren juga menghasilkan buah yang biasanya diolah menjadi kolang-kaling atau bargat. Produk lain dari pohon aren adalah ijuk, lidi dan sagu. Kayunya bisa dimanfaatkan mulai dari  bahan bangunan sederhana hingga menjadi bahan pembuatan hiasan/furniture yang mahal harganya. Akar dan daunnya juga dapat dimanfaatkan sebagai obat.

     Sampai saat ini masih sedikit orang yang mau membudidayakan pohon aren. Kebanyakan pohon aren yang ada adalah pohon yang tumbuh liar. Menyebar dengan bantuan air dan hewan musang. Padahal, aren sangatlah ekonomis dan menguntungkan bila dibudidayakan secara intensif. Orang jarang mau membudidayakan aren karena melihat pohon aren yang tumbuh liar di alam baru bisa berproduksi setelah berumur 10-12 tahun. Padahal bila ditanam dan dirawat dengan baik, aren dapat mulai berproduksi pada umur 7-8 tahun saja.

     Secara umum, aren produksi dibagi menjadi tiga jenis. Aren genjah, aren dalam dan aren tinggi. Persilangan aren genjah dengan aren dalam bisa menghasilkan aren sedang.

 Klasifikasi ilmiah pohon aren

Kerajaan:

Plantae

Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Liliopsida

Ordo:

Arecales

Famili:

Arecaceae

Genus:

 Arenga

Spesies:

A. pinnata

 

 

 

 

 

 


1. Batang.

Batang.

   


Kerajinan dari batang aren.

Aren yang besar dan tinggi, dapat mencapai 25m, diameter hingga 65 cm, batang pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk atau duk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang.

  
 Tali ijuk hasil sampingan dari aren

 2. Daun

Daun aren adalah majemuk menyirip, seperti daun kelapa, panjang hingga 5 m dengan tangkai daun hingga 1,5 m. Anak daun seperti pita bergelombang, hingga 7 x 145 cm, berwarna hijau gelap di atas dan keputih-putihan oleh karena lapisan lilin di sisi bawahnya. Bagian tengahnya sebagai bahan sapu lidi.

Sapu lidi

 3. Bunga

 Bunga aren disadap niranya

Bunga Aren

Bunga aren berumah satu, bunga-bunga jantan terpisah dari bunga-bunga betina dalam tongkol yang berbeda yang muncul di ketiak daun; panjang tongkol hingga 2,5 m. Dari bunga inilah yang di sadap untuk menghasilkan nira sebagai bahan gula aren.
Gula aren

4. Buah

Buah aren bentuk bulat peluru, dengan diameter sekitar 4 cm, beruang tiga dan berbiji tiga, tersusun dalam untaian seperti rantai. Setiap tandan mempunyai 10 tangkai atau lebih, dan setiap tangkai memiliki lebih kurang 50 butir buah berwarna hijau sampai coklat kekuningan. Buah ini tidak dapat dimakan langsung karena getahnya sangat gatal.

 
 kolang kaling

Pohon aren menghasilkan banyak hal, yang menjadikannya populer sebagai tanaman yang serbaguna, terutama sebagai penghasil gula.

Gula diperoleh dengan menyadap tandan             bunga jantan yang mulai               mekar dan menghamburkan serbuk sari yang berwarna kuning.            Tandan ini mula-mula dimemarkan dengan memukul-mukulnya selama                 beberapa hari, hingga keluar cairan dari dalamnya. Tandan kemudian dipotong dan di ujungnya digantungkan bumbung bambu untuk menampung          cairan yang menetes.

 Produk lain

Daun pohon aren juga biasa digunakan sebagai bahan atap rumah. Pucuk daunnya yang masih kuncup (janur) juga dipergunakan sebagai daun rokok, yang dikenal pasar sebagai daun kawung. Lembar-lembar daunnya di Jawa Barat biasa digunakan sebagai pembungkus barang dagangan, misalnya gula aren atau buah durian. Lembar-lembar daun ini pun kerap dipintal menjadi tali, sementara dari lidinya dihasilkan barang anyaman sederhana dan sapu lidi.

Begitu juga ijuk dari pohon aren pun dipintal menjadi tali. Meski agak kaku, tali ijuk ini cukup kuat, awet dan tahan digunakan di air laut. Ijuk dapat pula digunakan sebagai bahan atap rumah, pembuat sikat dan sapu ijuk. Dari pelepah dan tangkai daunnya, setelah diolah, dihasilkan serat yang kuat dan tahan lama untuk dijadikan benang, tali pancing dan senar gitar di Batak.

Batangnya mengayu di sebelah luar dan agak lunak berserabut di bagian dalam atau empulurnya. Kayunya yang keras ini dipergunakan sebagai papan, kasau atau dibuat menjadi tongkat. Empulur atau gumbarnya dapat ditumbuk dan diolah untuk menghasilkan sagu, meski kualitasnya masih kalah oleh sagu rumbia. Batang yang dibelah memanjang dan dibuang empulurnya digunakan sebagai talang atau saluran air. Dari akar dihasilkan serat untuk bahan anyaman, tali pancing atau cambuk.

 





Sumber: 1.Wikipedia di olah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

serba serbi

PENDAMPINGAN KTH

Dalam Pembinaan KTH dmaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kelompok tani hutan dalam mengelola Kelembagaan, Kawasan dan Kelola Usaha. Tujua...