Rabu, 28 Juli 2021

TANAMAN PINUS SEBAGAI TANAMAN KONSERVASI DAN BERNILAI EKONOMI


  

Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang sebagian besar terdiri dari pegunungan dan gunung. Dari luas daerah tersebut banyak terdapat hutan rakyat yang mencapai lebih dari 80% wilayah hutan merupakan hutan rakyat. Tanaman hutan rakyat didominasi tanaman kayu-kayuan. Jenis yang banyak dibudidayakan diantaranya Sengon, Akasia, Jati, Mahoni, Jabon, Pinus dan lain-lain.Tanaman pius merupakan jenis tanaman konservasi yang sekaligus dimanfaatkan sebagai tanaman menghasilkan secara ekonomi.

Pinus atau tusam cocok tumbuh di daerah dataran tinggi. Pinus memiliki karakteristik batang yang retak-retak dan daun yang menyatu membentuk kumpulan jarum panjang. Daun pinus yang tumbuh berada pada dahan atau ranting pada batang bagian tengah.

Taksonomi

Kriteria

 Keterangan

Kingdom

Plantae

Subkingdom

Tracheobionta

Divisi

Spermatophyta

Sub Divisi

Gmnospermae

Ordo

Conifer

Famili

Pinaceae

Genus

Pinus

Spesies

Pinus merkusii Jungh. et de Vriese


Pohon pinus umumnya tumbuh dan berkembang secara bergerombol. Kondisi tanah yang cocok untuk pinus, yaitu tanah asam, berpasir, dan memiliki serapan air yang baik. Kawasan hutan tersebut dapat ditemukan di daerah dataran tinggi dan bersuhu 18
C hingga -3 C. Pinus mampu tumbuh diberbagai ketinggian, akan tetapi tempat terbaik untuk perkembangannya berada di ketinggian 400 hinga 2000 mdpl. Pohon pinus yang ditanam di ketinggian kurang dari 400 mdpl akan tumbuh tidak optimal karena suhu udara terlalu tinggi. Sedangkan jika ditanam di ketinggian lebih dari 2000 mdpl juga tidak optimal karena proses fotosintesis akan terhambat.

Pohon pinus merupakan salah satu jenis tanaman hutan yang menghasilkan kayu. Kayu yang dihasilkan oleh pohon pinus termasuk kategori kayu ringan-sedang dengan berat jenis sekitar 0,46 sampai 0,7. Skala kuat dan awet kayu pinus berada pada kelas kuat II hingga III dan kelas awet IV.

Kayu gubal pinus umumnya setebal 6 sampai 8 cm dengan warna putih atau kekuning-kuningan. Sedangkan kayu terasnya berwarna cokelat tua atau kemerah-merahan.

Tekstur kayu pinus cenderung bersifat daya kembang surut dan retak relatif sedang. Pengerjaan kayu pinus juga cukup mudah, namun sedikit sulit untuk digergaji karena mengandung getah.

Kayu pinus dapat diperoleh dari pohon yang telah berusia 15 tahun. Umumnya kayu ini dimanfaatkan untuk bahan baku furniture, meubel, perabot rumah tangg, kayu lapis, batang korek api, bahan mainan anak dan pemanfaatan lainnya.

Dikabupaten Pacitan dan Ponorogo, kayu pinus rakyat dalam beberapa tahun terakhir dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan petani dengan melakukan penyadapan getah pinus. Untuk hutan rakyat sendiri telah dilakukan kerjasama dengan perusahaan sebagai pembeli hasil sadapan getah pinus rakyat. Di kabupaten Pacitan sendiri ada beberapa lokasi Kecamatan yang menghasilkan getah pinus rakyat. Diantaranya Kecamatan Nawangan, Bandar, tegalombo, Arjosari, Tulakan dan Ngadirojo dan Kecamatan Ngrayun untuk Kab. Ponorogo.              


Foto Sadapan pinus di dsn. Jati Desa Kedungbendo Kecamatan Arjosari.

Hutan pinus di Kecamatan Arjosari Desa Kedungbendo merupakan lahan Kas Desa yang di kelola oleh masyarakat. Sampai saat ini di bulan Juni 2021 sudah menghasilkan getah pinus sebanyak kurang lebih 700 kg.

 Berikut data produksi getah pinus di kabupaten Pacitan bulan Maret s/d Mei 2021.

 

Getah Pinus (Kg)

Maret

April

Mei

Donorojo

0

 

0

 Punung

0

 

0

Pringkuku

0

 

0

Pacitan

0

 

0

Arjosari

0

495

727

Nawangan

762

 

812

Bandar

12.900

11.720

8.611

Tegalombo

500

400

450

Tulakan

482

 

904

Kebonagung

0

 

0

Ngadirojo

0

 

0

Sudimoro

0

 

0

TOTAL

14644

12615

11504

Berdasarkan dari data di atas bahwa produksi getah pinus di Kabupaten Pacitan yang paling banyak adalah di Kecamatan Bandar. Produksi tiga bulan terakhir dari Maret April dan Mei mengalami penurunan produksi. Ini disebabkan karena adanya hujan turun pada bulan bulan tersebut, sehingga dapat berakibat pada menurunnya produksi getah. Akan tetapi permasalahan menurunnya produksi getah pinus akan mengalami kenaikan lagi setelah hujan sudah jarang atau pada musim kemarau.

Dari kegiatan sadap pinus rakyat ini ternyata dapat menambah pendapatan para petani hutan rakyat di wilayah yang potensi dengan tanaman pinus. Sehingga sangat penting untuk dilakukan pembinaan terus menerus dari para Penyuluh Kehutanan agar tujuan Hutan Lestari masyarakat sejahtera dapat terwujud, melalui budidaya tanaman pinus serta sadap getah pinus tersebut. Karena pohon pinus dapat diambil hasilnya lewat sadap getah, serta jika hasil getah sudah berkurang atau sudah tidak produksi baru kayunya dapat ditebang, dan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan bahan bangunan, industri dan lain sebagainya.

 

  

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

serba serbi

PENDAMPINGAN KTH

Dalam Pembinaan KTH dmaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kelompok tani hutan dalam mengelola Kelembagaan, Kawasan dan Kelola Usaha. Tujua...