TANAMAN PINUS SEBAGAI TANAMAN KONSERVASI DAN BERNILAI EKONOMI
Kabupaten Pacitan merupakan wilayah yang sebagian besar terdiri dari pegunungan dan gunung. Dari luas daerah tersebut banyak terdapat hutan rakyat yang mencapai lebih dari 80% wilayah hutan merupakan hutan rakyat. Tanaman hutan rakyat didominasi tanaman kayu-kayuan. Jenis yang banyak dibudidayakan diantaranya Sengon, Akasia, Jati, Mahoni, Jabon, Pinus dan lain-lain.Tanaman pius merupakan jenis tanaman konservasi yang sekaligus dimanfaatkan sebagai tanaman menghasilkan secara ekonomi.
Pinus atau tusam cocok tumbuh di daerah dataran tinggi. Pinus memiliki karakteristik batang yang retak-retak dan daun yang menyatu membentuk kumpulan jarum panjang. Daun pinus yang tumbuh berada pada dahan atau ranting pada batang bagian tengah.
Taksonomi
Kriteria |
Keterangan |
Kingdom |
Plantae |
Subkingdom |
Tracheobionta |
Divisi |
Spermatophyta |
Sub Divisi |
Gmnospermae |
Ordo |
Conifer |
Famili |
Pinaceae |
Genus |
Pinus |
Spesies |
Pinus
merkusii Jungh. et de Vriese |
Pohon pinus umumnya tumbuh dan berkembang secara bergerombol.
Kondisi tanah yang cocok untuk pinus, yaitu tanah asam, berpasir, dan memiliki
serapan air yang baik. Kawasan hutan tersebut dapat ditemukan di daerah dataran
tinggi dan bersuhu 18⁰ C
hingga -3⁰ C. Pinus mampu tumbuh diberbagai ketinggian, akan tetapi tempat
terbaik untuk perkembangannya berada di ketinggian 400 hinga 2000 mdpl. Pohon
pinus yang ditanam di ketinggian kurang dari 400 mdpl akan tumbuh tidak optimal
karena suhu udara terlalu tinggi. Sedangkan jika ditanam di ketinggian lebih
dari 2000 mdpl juga tidak optimal karena proses fotosintesis akan terhambat.
Pohon pinus merupakan salah satu
jenis tanaman hutan yang menghasilkan kayu. Kayu yang dihasilkan oleh pohon
pinus termasuk kategori kayu ringan-sedang dengan berat jenis sekitar 0,46
sampai 0,7. Skala kuat dan awet kayu pinus berada pada kelas kuat II hingga III
dan kelas awet IV.
Kayu gubal pinus umumnya setebal 6
sampai 8 cm dengan warna putih atau kekuning-kuningan. Sedangkan kayu terasnya
berwarna cokelat tua atau kemerah-merahan.
Tekstur kayu pinus cenderung
bersifat daya kembang surut dan retak relatif sedang. Pengerjaan kayu pinus
juga cukup mudah, namun sedikit sulit untuk digergaji karena mengandung getah.
Dikabupaten Pacitan dan Ponorogo, kayu pinus rakyat
dalam beberapa tahun terakhir dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan petani
dengan melakukan penyadapan getah pinus. Untuk hutan rakyat sendiri telah
dilakukan kerjasama dengan perusahaan sebagai pembeli hasil sadapan getah pinus
rakyat. Di kabupaten Pacitan sendiri ada beberapa lokasi Kecamatan yang
menghasilkan getah pinus rakyat. Diantaranya Kecamatan Nawangan, Bandar,
tegalombo, Arjosari, Tulakan dan Ngadirojo dan Kecamatan Ngrayun untuk Kab.
Ponorogo.
Foto Sadapan pinus di dsn. Jati Desa Kedungbendo
Kecamatan Arjosari.
|
Getah Pinus (Kg) |
||
Maret |
April |
Mei |
|
Donorojo |
0 |
|
0 |
Punung |
0 |
|
0 |
Pringkuku |
0 |
|
0 |
Pacitan |
0 |
|
0 |
Arjosari |
0 |
495 |
727 |
Nawangan |
762 |
|
812 |
Bandar |
12.900 |
11.720 |
8.611 |
Tegalombo |
500 |
400 |
450 |
Tulakan |
482 |
|
904 |
Kebonagung |
0 |
|
0 |
Ngadirojo |
0 |
|
0 |
Sudimoro |
0 |
|
0 |
TOTAL |
14644 |
12615 |
11504 |
Berdasarkan dari data di atas bahwa produksi getah pinus di Kabupaten Pacitan yang paling banyak adalah di Kecamatan Bandar. Produksi tiga bulan terakhir dari Maret April dan Mei mengalami penurunan produksi. Ini disebabkan karena adanya hujan turun pada bulan bulan tersebut, sehingga dapat berakibat pada menurunnya produksi getah. Akan tetapi permasalahan menurunnya produksi getah pinus akan mengalami kenaikan lagi setelah hujan sudah jarang atau pada musim kemarau.
Dari kegiatan sadap pinus rakyat ini ternyata dapat
menambah pendapatan para petani hutan rakyat di wilayah yang potensi dengan
tanaman pinus. Sehingga sangat penting untuk dilakukan pembinaan terus menerus
dari para Penyuluh Kehutanan agar tujuan Hutan Lestari masyarakat sejahtera
dapat terwujud, melalui budidaya tanaman pinus serta sadap getah pinus
tersebut. Karena pohon pinus dapat diambil hasilnya lewat sadap getah, serta
jika hasil getah sudah berkurang atau sudah tidak produksi baru kayunya dapat
ditebang, dan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan bahan bangunan, industri
dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar