Senin, 22 November 2021

TANAMAN MPTS DAN PAKAN LEBAH MADU

PENGERTIAN TANAMAN MPTS

Tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species) adalah jenis tanaman yang dikelola dengan tujuan tidak hanya dimanfaatkan dari hasil kayu saja akan tetapi dapat dimanfaatkan buah ataupun daunnya. Jadi selain tanaman kayu-kayuan/MPTS ini sangat baik sebagai tanaman yang dibudidayakan dengan tujuan konservasi, juga dimanfaatkan buahnya.  

Lokasi Tanam;

Tanaman MPTS dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi, tinggal menyesuaikan saja. Karena jika jenis tanaman ditanam pada ketinggian yang tidak sesuai akan berakibat pada pertumbuhan dan produksi kurang baik. 

Waktu Tanam;

Pada musim penghujan seperti saat ini kegiatan menanam jenis tanaman penghijauan sedang dilaksanakan baik oleh kelompok-kelompok tani hutan, Pemerintah Desa, Sekolah dan masyarakat umum di seluruh wilayah Kabupaten Pacitan. Beberapa wilayah mengadakan kegiatan penanaman ini dengan kolaborasi antara warga masyarakat, pemerintah desa, pemerintah Kabupaten Pacitan serta didukung dari BPDAS HL Solo. Dalam hal ini BPDAS HL Solo sebagai pihak yang membantu bibit tanaman baik tanaman kayu maupun MPTS, sedangkan Kelompok Masyarakat dan Pemerintah Desa Sebagai Pelaku penaman bibit tersebut.

Pada hari Jum'at tanggal 19 November 2021 juga dilaksanakan penaman yang berlokasi di desa Semanten, Kec. Pacitan Kab. Pacitan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Pacitan beserta jajaranya, Pemerintah Kecamatan Pacitan beserta Muspimcam, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan, BPDAS HL, pemerintah Desa Semanten beserta warga masyarakat. 

Bpk. KCDK menyerahkan bibit MPTS kepada warga Desa Semanten

Dari kegiatan penanaman tanaman MPTS ini diharapkan desa-desa yang mengembangkannya dapat meningkat ekonomi masyarakatnya melaui budidaya tanaman diantaranya; jenis Alpokat, Pete, Jambu, Durian, Jengkol dan lainnya. setelah melakukan penanaman yang tidak kalah pentingnya adalah memelihara tanaman tersebut. Pemeliharaan tanaman ini adalah melakukan pendangiran, pemupukan serta menggemburkan tanah disekitar tanaman. 

PAKAN LEBAH MADU
Setelah tanaman-tanaman MPTS ini berhasil tumbuh dengan baik beberapa tahun kemudian pastilah berbuah. Ketika menghadapi musim buah tanaman pasti didahului dengan berbunga lebih dulu. Pada saat itulah hubungan antara tanaman MPTS dan lebah madu terjadi. Tanaman pada umumnya dalam berproduksi sangat tergantung perkawinan yang dilakukan oleh serangga-serangga diantaranya lebah madu. Dengan melimpahnya bunga di suatu wilayah maka lebah-lebah akan banyak yang datang menghisap bunga, dari ranting satu ke ranting lainnya. Di situlah terjadi perpindahan tepung sari  ke bunga lainnya yang merupakan perkawinan bunga yang dilakukan oleh lebah. Semakin banyak serangga atau lebah disuatu wilayah akan terjadi persilangan perkawinan bunga tanaman yang tentu buah-buahan akan banyak atau lebat buahnya. 
Contoh Tanaman MPTS yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan lebah madu diantaranya adalah: Pete, Alpokat, Durian, Nangka, Sukun, Mangga, Jambu Air.

  
 

Bunga-bunga dari tanaman tersebut merupakan makanan lebah, yang diambil berupa; nektar, polen, resin; yang semuanya terdapat pada bunga-bunga tanaman di atas. Itulah kenapa hubungan antara tanaman MPTS dan Lebah sangat dekat karena saling membutuhka. Tanaman membutuhkan lebah dalam perkawinanya, dan lebah membutuhkan bunga dalam memenuhi kebutuhan makan dan kehidupannya. Marilah senantiasa kita tanam dan pelihara pohon agar keseimbangan alam terjaga dengan baik. 
 













 

Kamis, 07 Oktober 2021

MENGENAL TANAMAN PENGUAT TERAS (RUMPUT GAJAH)

PENGERTIAN

Rumput Gajah (pennisetum purpureum) adalah rumput berukuran besar dan mengandung nutrisi tinggi, biasanya dipakai sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing atau gajah.

Rumput Gajah merupakan tanaman rumput-rumputan yang berperan dalam pengawetan tanah dan air, dapat berfungsi ganda yaitu berkemampuan untuk membantu mencegah berlangsungnya erosi dan dapat pula bermanfaat bagi hijauan makanan ternak.

Karakteristik morfologi rumput gajah adalah tumbuh tegak lurus, merumpun lebat, tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter, berbatang tebal dan keras, daun panjang, dan berbunga seperti es lilin. Rumput gajah tumbuh subur di permukaan tanah dengan ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Salah satu jenis tanaman rumput dengan tingkat produksi tinggi adalah rumput gajah yang telah banyak dikembangkan oleh peternak. Rumput gajah mempunyai nama latin Pennisetum purpuphoides atau disebut juga dengan nama king grass.

                                                Tanaman rumput gajah ditanam monokultur.

 

Tanaman rumput-rumputan ini awalnya belum diminati oleh masyarakat Kabupaten Pacitan. Pada era tahun 90-an tanaman ini masih jarang-jarang ditanam oleh para petani pada umumnya, namun dengan tanpa henti-hentinya melalui para Penyuluh Kehutanan yang saat itu namanya PLP atau Petugas Lapangan Penghijauan memberikan penyuluhan kepada petani di pedesaan akan pentingnya menanam rumput gajah sebagai penguat teras. Akan tetapi tidak diterima begitu saja oleh petani, namun mengalami berbagai pertentangan-pertentangan. Karena berkat kegigihan dan penuh harapan agar masyarakat meningkat kesejahteraanya, maka para Penyuluh Kehutanan terus menerus menyampaikan pada petani, kelompok tani, aparat desa dan masyarakat pada umumnya tentang manfaat menanam rumput gajah serta teknik menanamnya.

 

Cara Penanaman Rumput Gajah

1.    Persiapan lahan budidaya

        1. Pengolahan lahan secara digulud-gulud                             2. Pengolahan lahan dengan lubang/koak


Mula-mula bersihkan lahan dari semak belukar yang mengganggu, termasuk pula pepohonan yang ada di sekitar. Lakukan pencangkulan atau pembajakan tanah sedalam kurang lebih 40 cm. Tujuannya adalah memisahkan lapisan tanah menjadi bongkahan.

                          

Jika proses pemupukan selesai, lahan sebaiknya diistirahatkan selama kurang lebih 7 hari. Buatlah parit dengan kedalaman 20 cm. Namun, pada tanah berkontur miring, pengolahan tidak perlu dilakukan.Selain itu, pembalikan tanah perlu dilakukan pula agar aktivitas mikroorganisme di dalamnya hidup kembali. Dengan demikian, mineralisari bahan organik dapat berlangsung secara cepat. Berikan pupuk dasar berupa pupuk NPK dengan dosis per hektare sebanyak 80 kilogram TSP, 60 kilogram KCL, serta 110 kilogram urea. Anda juga bisa memberi pupuk kandang sebanyak 10 ton per hektare, serta 50 kilogram KCL dan 50 kilogram SP36 per hektare.

2.    Proses penanaman rumput gajah


 


Jika penanaman rumput gajah dilakukan pada daerah tanpa irigasi, baiknya dilakukan setelah hujan pertama hingga pertengahan musim hujan. Dengan demikian, perakaran rumput gajah pada musim kemarau sudah cukup dalam dan kuat.

Cara budidaya rumput gajah biasanya dilakukan melalui teknik setek. Dan juga teknik perakaran (pols). Masukkan ¾ bagian dari panjang setek dengan kemiringan 30 degajaht. Atau, bisa pula dengan cara memasukkan setek ke tanah secara   terlentang.

Ciri-ciri bibit setek yang baik adalah tumbuhan tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda juga, memiliki 2 mata tunas, serta warna kulitnya hijau-hijau muda. Untuk teknik pols, kebutuhan tanamannya sebagai berikut: berusia muda, rumpunnya tegak dan sehat, serta tingginya sama dalam satu rumpun. Tujuh hari pascapenanaman, alirkan air secukupnya ke lahan perkebunan. Lakukan pergantian tanaman jika terdapat setek atau pols yang mati.

3.    Teknik perawatan rumput gajah

Dalam perawatan rumput gajah perlu melakukan penyiangan yakni membersihkan tanah di sekitar dari tanaman liar. Selain itu, baik pula dilakukan penggemburan tanah dengan cara membalikkan tanah tersebut. Sementara itu, pemupukan rumput gajah dapat dilakukan setelah tanaman berusia 2 minggu.  Pupuk yang biasa digunakan sebagai pupuk lanjutan adalah pupuk urea. Setelah itu, pemupukan bisa dilakukan 3—4 kali tiap tahunnya.

4.    Proses pemotongan

Pemotogan tahap 1


 

Proses pemotongan pertama disebut juga sebagai pemotongan paksa. Hal ini dikarenakan usia rumput gajah masih 2—3 bulan, namun pemotongan tersebut perlu dilakukan agar pertumbuhannya serempak. Selain itu, pemotongan ini juga dimaksudkan agar jumlah anakan bertambah.

 

 

Pemotongan tahap 2

Pemotongan berikutnya bisa dilakukan tiap 6 minggu sekali. Namun,



jika dilakukan saat musim kemarau waktu pemotongan bisa diperpanjang lagi. Tinggi pemotongan yang ideal adalah 10—15 cm dari permukaan tanah. 

Hindari pemotongan yang terlalu tingi karena akan banyak sisabatang 

rumput yang mengayu. Tetapi, jangan pula memotong terlalu pendek karena akan mengurangi mata tunas yang tumbuh.

 Setelah para petani sudah banyak yang menyukai tanam rumput gajah cara penanamanya bermacam-macam pula sesuai selera masing-masing. Ada yang tanam di guludan/bibir teras, tengah petakan, ditumpangsari, bawah tegakan. Saat ini dalam budidaya lebih ditekankan pada penyediaan pakan ternak, bail kambing atau sapi, bahkan ada yang membudidayakan khusus di jual belikan.

  












Sabtu, 25 September 2021

BANGUNAN KONSERVASI TANAH DAN AIR

           Embung

     Pengertian Embung

Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian (small farmreservoir) yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan. Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan sebagai sumber irigasi suplementer untuk budidaya komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi (high added value crops) di musim kemarau atau disaat curah hujan makin jarang.

 

Teknik pemanenan air (water harvesting)

Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air (waterharvesting) yang sangat sesuai di segala jenis agroekosistem. Di lahan rawa namanya pond yang berfungsi sebagai tempat penampungan air drainase

saat kelebihan air di musim hujan dan sebagai sumber air irigasi pada musim kemarau. Sementara pada ekosistem tadah hujan atau lahan kering dengan intensitas dan distribusi hujan yang tidak merata, embung dapat digunakan untuk menahan kelebihan air dan menjadi sumber air irigasi pada musim kemarau.

 

Fungsi operasional Embung

Secara operasional sebenarnya embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau dan penghujan.

 

Tujuan pembangunan Embung

 1.     Menampung air hujan dan aliran permukaan (run off) pada wilayah sekitarnya serta sumber air lainnya yang memungkinkan seperti mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya.

2.    2.  Menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau untuk tanaman palawija, hortikultura semusim, tanaman perkebunan semusim dan peternakan.


 Pengertian Bendungan

Bendungan adalah bangunan yang berupa urukan tanah, urukan batu, dan beton, yang dibangun selain untuk menahan dan menampung air, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang, atau menampung lumpur sehingga terbentuk waduk (reservoir).

Waduk adalah wadah buatan yang terbentuk sebagai akibat dibangunnya bendungan sehingga menyebabkan genangan air dalam ketinggian tertentu (cadangan air).


Kriteria Bendungan

Bendungan sendiri terbagi dalam beberapa jenis sesuai dengan ketinggian urukannya yakni bendungan dengan tinggi 10-15 meter yang diukur dari dasar pondasi terdalam, lalu bendungan dengan tinggi 15 meter lebih.

Kriteria lain sebuah urukan disebut bendungan yakni debit banjir maksimal yang diperhitungkan paling sedikit 1.000 meter kubik per detik dan daya tampung waduk paling sedikit 500.000 meter kubik.

Bendungan biasanya dilengkapi dengan pintu air yang berukuran raksasa, yang fungsinya untuk mengendalikan air yang keluar dari waduk.

 

Pengertian Waduk

Waduk adalah tampungan yang berfungsi untuk menyimpan air pada waktu air mencapai volume yang berlebihan, agar dapat dipakai pada waktu yang

diperlukan. Usaha untuk mengatur keluar dan masuknya air pada waduk disebut manajemen air (water management). Hal ini bertujuan agar pengaturan air untuk kebutuhan manusia dapat dilakukan dengan baik. Air yang diatur adalah air hujan atau sungai yang ditampung di waduk, sehingga air dapat disediakan dalam waktu atau tempat yang tepat dalam jumlah yang diperlukan.



 Fungsi Waduk

1.       IRIGASI

Pada saat musim hujan, air hujan yang turun di daerah tangkapan air sebagian besar akan mengalir ke sungai-sungai, air itu dapat ditampung sehingga pada musim kemarau air yang tertampung tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain untuk irigasi lahan pertanian.

2.       PENYEDIAAN AIR BAKU

Waduk selain sebagai sumber untuk pengairan persawahan juga dimanfaatkan sebagai bahan baku air minum di mana diperkotaan sangat langka dengan air bersih.

3.       SEBAGAI PLTA

Dalam menjalankan fungsinya sebagai PLTA, waduk dikelola untuk mendapatkan kapasitas listrik yang dibutuhkan. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah biasanya terintegrasi dalam bendungan dengan memanfaatkan energi mekanis aliran air untuk memutar turbin, diubah menjadi energi listrik melalui generator.

4.       PENGENDALI BANJIR

Sungai dengan debit air yang besar jika tidak dikendalikan dengan cermat maka akan membahayakan masyarakat sekitar sungai itu sendiri. Masalah ini lantas dapat dijadikan sebagai latar belakang pendirian waduk.

serba serbi

FOLU NET SINK