Pemeliharaan Tanaman
Teknik Pemangkasan Tanaman Produktif
(MPTS)
Oleh : SLAMET RIYANTO, SP
Penyuluh Kehutanan CDK Wilayah Pacitan.
Penanaman tanaman MPTS dipilih bibit yang memenuhi syarat untuk
ditanam, biasanya dalam beberapa waktu akan mulai tumbuh dan menjadi besar,
jika dibiarkan tumbuh liar akan tumbuh tinggi dengan percabangan rimbun dan
tidak teratur. akibatnya tanaman mudah terserang penyakit, tidak menghasilkan
buah dan sulit untuk dipanen. Pada saat itulah kita tidak boleh lalai
memperhatikan kondisi tanamannya, pertumbuhan harus dijaga jangan sampai
terlalu subur. Tanaman yang terlalu subur biasanya ditunjukkan dengan daun-daun
yang tumbuh lebat dan rimbun. Pada kondisi demikian pada umumnya tanaman tidak akan mengeluarkan bunga, untuk
menjaga agar tanaman jangan sampai menjadi subur sebaiknya tanaman segera
dibentuk dengan cara dipangkas. Pemangkasan bentuk dapat dilakukan sejak
tanaman masih kecil. umur tanaman mulai dipangkas akan sangat tergantung pada
jenis tanaman.
Pemangkasan adalah pemotongan tunas-tunas yang tidak dikehendaki
pertumbuhannya karena dapat memperlambat atau mengganggu perkembangan tanaman
atau batang pokok. Tanpa melakukan pemangkasan maka zat hara/makanan yang
dibawa oleh akar akan terus dimanfaatkan untuk perkembangan vegetatifnya.
Pemangkasan adalah tindakan pembuangan sebagian dari organ tanaman berupa
cabang, ranting dan daun. Agar mendapatkan pangkasan yang baik
hendaknya diketahui dan dipilih bagian-bagian tanaman yang akan
dipangkas/dipotong, seperti:
1. Pemangkasan bentuk
Pemangkasan bentuk dilakukan pada tanaman yang masih muda, baik
yang sudah tumbuh cabang primer dan cabang sekundernya maupun yang belum tumbuh
cabang. Untuk tanaman yang sudah tumbuh cabang primernya dipilih cabang mana
yang harus dipangkas, disesuaikan dengan pola yang sudah ditentukan sebelumnya.
2. Pemangkasan pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan dilakukan terhadap tunas air, cabang
primer yang sudah tua dan tidak produktif, cabang primer yang terserang hama
penyakit, cabang balik, cabang liar, cabang yang menggantung, cabang yang
kering dan daun-daun yang tumpang tindih.
3. Pemangkasan produksi
Pemangkasan produksi dilakukan pada tanaman yang sudah
menghasilkan (TM) waktu pelaksanaannya setelah panen, dengan tujuan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil buah. Bagian yang dipangkas adalah
memotong cabang yang mati atau kering, cabang yang tumbuh ke dalam dan ke
bawah, dan cabang air yaitu cabang muda yang tidak akan menghasilkan buah.
4. Pemangkasan peremajaan
Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang primer dan
batang pokok tanaman yang sudah tua dan tidak berproduktif lagi.
Pemangkasan Cabang/Batang Dilakukan Sesuai Prosedur
1. Pemangkasan bentuk
Pemangkasan bentuk dilakukan dipangkal cabang supaya
tidak tumbuh tunas baru. Apabila cabang yang dipangkas masih kecil maka alat
yang digunakan gunting pangkas/stek, sebaliknya kalau cabangnya
besar digunakan gergaji.
Pemangkasan pada cabang sekunder sama seperti pemangkasan cabang
primer, hanya saja karena percabangan sudah agak tinggi maka
gunting pangkas/stek yang digunakan harus yang bergagang panjang.
Apabila batang tanaman hanya tumbuh terus ke atas tanpa keluar cabang primer,
maka harus dilakukan pemangkasan awal untuk merangsang tumbuhnya cabang primer.
Mula-mula dipangkas bagian pucuknya menggunakan gunting pangkas/stek.
Dari hasil pangkasan inilah akan tumbuh banyak tunas baru. Tunas
ini dibiarkan tumbuh sampai usianya sekitar setahun. Sesudah dipilih
lagi yang baik, yang tumbuhnya menyebar, kuat dan tidak cacat,
kemudian disesuaikan dengan pola yang di inginkan. Pangkas cabang-cabang
yang tidak diinginkan seperti pemangkasan di atas, demikian pula
pemangkasan pada cabang-cabang sekundernya.
2. Pemangkasan pemeliharaan
o
Cabang sakit tapi masih
cukup produktif tidak dipotong habis tetapi disisakan kurang lebih 15 cm dari
pangkal cabang dimaksudkan supaya nantinya masih bisa membentuk cabang baru
lagi
o
Cabang tua yang produktif
juga tidak dipotong habis, karena dari bekas potongan ini diharapkan bisa
tumbuh cabang baru lagi
o
Cabang yang tumbuh
tumpang tindih, cabang balik, cabang liar dan tunas air perlu dipotong habis.
3. Pemangkasan Produksi
Pemangkasan produksi dilakukan dengan memangkas daun-daun
agar tidak terlalu rimbun sehingga sinar matahari dapat tersebar
merata ke seluruh organ daun sehingga proses fisiologis terpenting
dari tanaman yaitu fotosintesis dapat berjalan
lancar dan sirkulasi unsur hara dari daun ke seluruh
organ tanaman juga lancar.
4. Pangkasan Peremajaan
Bagi pohon tanaman MPTS yang sudah tua perlu dilakukan pangkasan
peremajaan. Pangkasan ini dilakukan pada cabang primer dan batang pokok tanaman
yang sudah tua dan tidak berproduktif lagi. Adapun teknik pemangkasan
peremajaan sebagai berikut:
a. Memotong
cabang primer
· Memotong cabang-cabang
primer dengan menggunakan gergaji
o
Luka pangkasan dibuat
miring supaya air hujan tidak tertahan
o
Untuk mencegah terjadinya
infeksi, cabang bekas luka tersebut dapat diolesi teer atau lilin parafin
o
Setelah beberapa lama
cabang yang dipotong akan tumbuh tunas-tunas baru, dari sejumlah tunas
yang tumbuh ini dipilih tunas-tunas yang sehat dan kuat, tunas yang kurang baik
di pangkas kembali
o
Apabila tunas sudah cukup
besar dapat diokulasi untuk memperbaiki mutu tanaman.
b. Memotong batang pokok
· Sebelum melakukan pemotongan batang pokok, pohon harus diamati
secara seksama selama beberapa musim berbuah, apakah masih dapat berproduksi
dengan baik atau tidak. Pemangkasan ini sifanya total, maka tidak mungkin
mengharapkan hasil secepatnya. Oleh karena itu sebelum melakukan pemotongan
batang pokok harus dipertimbangkan terlebih dahulu.
Adapun teknik pemangkasan batang pokok sebagai berikut:
·
Batang pokok yang akan
dipangkas harus dilihat terlebih dahulu dibagian bawahnya apakah memiliki
beberapa tonjolan bakal tunas atau tidak
o
Jika ada bakal tunas,
maka usaha yang harus dilakukan adalah memacu pertumbuhan tunas. Caranya dengan
menghambat jalannya unsur hara dengan mengupas kulit selebar 2 cm,
dalamnya 1-1.5 cm pada ketinggian 15-25 cm di atas bakal tunas
o
Jika tonjolan bakal tunas
sudah kelihatan besar atau sudah tumbuh kuncup tunas, maka pohon segera di
tebang. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan gergaji tepat dibagian kulit
yang dikupas tadi dengan posisi miring. Batang pokok yang tersisa tingginya
sekitar 30-40 cm dari atas permukaan tanah
o
Setelah beberapa tunas
mulai tumbuh, kemudian dipilih 2-3 tunas yang sehat dan kuat. Tunas-tunas yang
lainnya dibuang dengan cara memangkasnya.
Agar nantinya tumbuh jadi pohon dewasa yang produktif,
produksinya banyak sepanjang tahun, maka tunas-tunas tersebut dapat disambung
atau diokulasi dengan entres dari pohon unggul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar