Rabu, 06 Juli 2022

PEMELIHARAAN TANAMAN MPTS (PRODUKTIF)

 

Pemeliharaan Tanaman

Teknik Pemangkasan Tanaman Produktif (MPTS)

Oleh : SLAMET RIYANTO, SP

  Penyuluh Kehutanan CDK       Wilayah  Pacitan.

Penanaman tanaman MPTS dipilih bibit yang memenuhi syarat untuk ditanam, biasanya dalam beberapa waktu akan mulai tumbuh dan menjadi besar, jika dibiarkan tumbuh liar akan tumbuh tinggi dengan percabangan rimbun dan tidak teratur. akibatnya tanaman mudah terserang penyakit, tidak menghasilkan buah dan sulit untuk dipanen. Pada saat itulah kita tidak boleh lalai memperhatikan kondisi tanamannya, pertumbuhan harus dijaga  jangan sampai terlalu subur. Tanaman yang terlalu subur biasanya ditunjukkan dengan daun-daun yang tumbuh lebat dan rimbun. Pada kondisi demikian pada umumnya  tanaman tidak akan mengeluarkan bunga, untuk menjaga agar tanaman jangan sampai menjadi subur sebaiknya tanaman segera dibentuk dengan cara dipangkas. Pemangkasan bentuk dapat dilakukan sejak tanaman masih kecil. umur tanaman mulai dipangkas akan sangat tergantung pada jenis tanaman.

Pemangkasan adalah pemotongan tunas-tunas yang tidak dikehendaki pertumbuhannya karena dapat memperlambat atau mengganggu perkembangan tanaman atau batang pokok. Tanpa melakukan pemangkasan maka zat hara/makanan yang dibawa oleh akar akan terus dimanfaatkan untuk perkembangan vegetatifnya. Pemangkasan adalah tindakan pembuangan sebagian dari organ tanaman berupa cabang, ranting dan daun. Agar mendapatkan pangkasan yang baik hendaknya diketahui dan dipilih bagian-bagian tanaman yang akan dipangkas/dipotong, seperti:

1. Pemangkasan bentuk

Pemangkasan bentuk dilakukan pada tanaman yang masih muda, baik yang sudah tumbuh cabang primer dan cabang sekundernya maupun yang belum tumbuh cabang. Untuk tanaman yang sudah tumbuh cabang primernya dipilih cabang mana yang harus dipangkas, disesuaikan dengan pola yang sudah ditentukan sebelumnya. 

2. Pemangkasan pemeliharaan

Pemangkasan pemeliharaan dilakukan terhadap tunas air, cabang primer yang sudah tua dan tidak produktif, cabang primer yang terserang hama penyakit, cabang balik, cabang liar, cabang yang menggantung, cabang yang kering dan daun-daun yang tumpang tindih.

3. Pemangkasan produksi

Pemangkasan produksi dilakukan pada tanaman yang sudah menghasilkan  (TM) waktu pelaksanaannya setelah panen, dengan tujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil buah. Bagian yang dipangkas adalah memotong cabang yang mati atau kering, cabang yang tumbuh ke dalam dan ke bawah, dan cabang air yaitu cabang muda yang tidak akan menghasilkan buah.

4. Pemangkasan peremajaan

Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang primer dan batang pokok tanaman yang sudah tua dan tidak berproduktif lagi.

Pemangkasan Cabang/Batang Dilakukan Sesuai Prosedur

1. Pemangkasan bentuk

Pemangkasan bentuk dilakukan dipangkal cabang supaya tidak tumbuh tunas baru. Apabila cabang yang dipangkas masih kecil maka alat yang digunakan gunting pangkas/stek, sebaliknya kalau cabangnya besar digunakan gergaji.

Pemangkasan pada cabang sekunder sama seperti pemangkasan cabang primer, hanya saja karena percabangan sudah agak tinggi maka gunting pangkas/stek yang digunakan harus yang bergagang panjang.  Apabila batang tanaman hanya tumbuh terus ke atas tanpa keluar cabang primer, maka harus dilakukan pemangkasan awal untuk merangsang tumbuhnya cabang primer. Mula-mula dipangkas bagian pucuknya menggunakan gunting pangkas/stek.  Dari hasil pangkasan inilah akan tumbuh banyak tunas baru. Tunas ini dibiarkan tumbuh sampai usianya sekitar setahun. Sesudah dipilih lagi yang baik, yang tumbuhnya menyebar, kuat dan tidak cacat, kemudian disesuaikan dengan pola yang di inginkan. Pangkas cabang-cabang yang tidak diinginkan seperti pemangkasan di atas, demikian pula pemangkasan pada cabang-cabang sekundernya.

2. Pemangkasan pemeliharaan

   

Pemangkasan pemeliharaan dilakukan terhadap tunas air, cabang primer yang sudah tua dan tidak produktif, cabang primer yang terserang hama penyakit, cabang balik, cabang liar, cabang menggantung, cabang cacing, cabang yang kering dan daun-daun yang saling menutupi.  teknis untuk pemangkasan pada pangkasan pemeliharaan diantaranya sebagai berikut:

 ·         Cabang yang rimbun dikurangi kerimbunannya dengan membuang bagian cabang yang tumbuh ke dalam, cabang ini bisa dipotong habis atau kira-kira tersisa 1 cm dari pangkal cabang

o    Cabang sakit tapi masih cukup produktif tidak dipotong habis tetapi disisakan kurang lebih 15 cm dari pangkal cabang dimaksudkan supaya nantinya masih bisa membentuk cabang baru lagi

o    Cabang tua yang produktif juga tidak dipotong habis, karena dari bekas potongan ini diharapkan bisa tumbuh cabang baru lagi

o    Cabang yang tumbuh tumpang tindih, cabang balik, cabang liar dan tunas air perlu dipotong habis.

3.   Pemangkasan Produksi

Pemangkasan produksi dilakukan dengan memangkas daun-daun agar tidak terlalu rimbun sehingga sinar matahari dapat tersebar merata ke seluruh organ daun sehingga proses fisiologis terpenting dari tanaman yaitu fotosintesis dapat berjalan lancar dan sirkulasi unsur hara dari daun ke seluruh organ tanaman juga lancar.

4. Pangkasan Peremajaan

Bagi pohon tanaman MPTS yang sudah tua perlu dilakukan pangkasan peremajaan. Pangkasan ini dilakukan pada cabang primer dan batang pokok tanaman yang sudah tua dan tidak berproduktif lagi. Adapun teknik pemangkasan peremajaan sebagai berikut:

a.  Memotong cabang primer

·   Memotong cabang-cabang primer dengan menggunakan gergaji

o    Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan tidak tertahan

o    Untuk mencegah terjadinya infeksi, cabang bekas luka tersebut dapat diolesi teer atau lilin parafin

o    Setelah beberapa lama cabang yang dipotong akan tumbuh tunas-tunas baru, dari sejumlah tunas yang tumbuh ini dipilih tunas-tunas yang sehat dan kuat, tunas yang kurang baik di pangkas kembali

o    Apabila tunas sudah cukup besar dapat diokulasi untuk memperbaiki mutu tanaman.

b.   Memotong batang pokok

·      Sebelum melakukan pemotongan batang pokok, pohon harus diamati secara seksama selama beberapa musim berbuah, apakah masih dapat berproduksi dengan baik atau tidak. Pemangkasan ini sifanya total, maka tidak mungkin  mengharapkan hasil secepatnya. Oleh karena itu sebelum melakukan pemotongan batang pokok harus dipertimbangkan terlebih dahulu.

Adapun teknik pemangkasan batang pokok sebagai berikut:

·         Batang pokok yang akan dipangkas harus dilihat terlebih dahulu dibagian bawahnya apakah memiliki beberapa tonjolan bakal tunas atau tidak

o    Jika ada bakal tunas, maka usaha yang harus dilakukan adalah memacu pertumbuhan tunas. Caranya dengan menghambat jalannya unsur hara dengan mengupas kulit selebar 2 cm, dalamnya 1-1.5 cm pada ketinggian 15-25 cm di atas bakal tunas

o    Jika tonjolan bakal tunas sudah kelihatan besar atau sudah tumbuh kuncup tunas, maka pohon segera di tebang. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan gergaji tepat dibagian kulit yang dikupas tadi dengan posisi miring. Batang pokok yang tersisa tingginya sekitar 30-40 cm dari atas permukaan tanah

o    Setelah beberapa tunas mulai tumbuh, kemudian dipilih 2-3 tunas yang sehat dan kuat. Tunas-tunas yang lainnya dibuang dengan cara memangkasnya.

Agar nantinya tumbuh jadi pohon dewasa yang produktif, produksinya banyak sepanjang tahun, maka tunas-tunas tersebut dapat disambung atau diokulasi dengan entres dari pohon unggul.

            


 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

serba serbi

PENDAMPINGAN KTH

Dalam Pembinaan KTH dmaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kelompok tani hutan dalam mengelola Kelembagaan, Kawasan dan Kelola Usaha. Tujua...