Kamis, 07 Oktober 2021

MENGENAL TANAMAN PENGUAT TERAS (RUMPUT GAJAH)

PENGERTIAN

Rumput Gajah (pennisetum purpureum) adalah rumput berukuran besar dan mengandung nutrisi tinggi, biasanya dipakai sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing atau gajah.

Rumput Gajah merupakan tanaman rumput-rumputan yang berperan dalam pengawetan tanah dan air, dapat berfungsi ganda yaitu berkemampuan untuk membantu mencegah berlangsungnya erosi dan dapat pula bermanfaat bagi hijauan makanan ternak.

Karakteristik morfologi rumput gajah adalah tumbuh tegak lurus, merumpun lebat, tinggi tanaman dapat mencapai 7 meter, berbatang tebal dan keras, daun panjang, dan berbunga seperti es lilin. Rumput gajah tumbuh subur di permukaan tanah dengan ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut. Salah satu jenis tanaman rumput dengan tingkat produksi tinggi adalah rumput gajah yang telah banyak dikembangkan oleh peternak. Rumput gajah mempunyai nama latin Pennisetum purpuphoides atau disebut juga dengan nama king grass.

                                                Tanaman rumput gajah ditanam monokultur.

 

Tanaman rumput-rumputan ini awalnya belum diminati oleh masyarakat Kabupaten Pacitan. Pada era tahun 90-an tanaman ini masih jarang-jarang ditanam oleh para petani pada umumnya, namun dengan tanpa henti-hentinya melalui para Penyuluh Kehutanan yang saat itu namanya PLP atau Petugas Lapangan Penghijauan memberikan penyuluhan kepada petani di pedesaan akan pentingnya menanam rumput gajah sebagai penguat teras. Akan tetapi tidak diterima begitu saja oleh petani, namun mengalami berbagai pertentangan-pertentangan. Karena berkat kegigihan dan penuh harapan agar masyarakat meningkat kesejahteraanya, maka para Penyuluh Kehutanan terus menerus menyampaikan pada petani, kelompok tani, aparat desa dan masyarakat pada umumnya tentang manfaat menanam rumput gajah serta teknik menanamnya.

 

Cara Penanaman Rumput Gajah

1.    Persiapan lahan budidaya

        1. Pengolahan lahan secara digulud-gulud                             2. Pengolahan lahan dengan lubang/koak


Mula-mula bersihkan lahan dari semak belukar yang mengganggu, termasuk pula pepohonan yang ada di sekitar. Lakukan pencangkulan atau pembajakan tanah sedalam kurang lebih 40 cm. Tujuannya adalah memisahkan lapisan tanah menjadi bongkahan.

                          

Jika proses pemupukan selesai, lahan sebaiknya diistirahatkan selama kurang lebih 7 hari. Buatlah parit dengan kedalaman 20 cm. Namun, pada tanah berkontur miring, pengolahan tidak perlu dilakukan.Selain itu, pembalikan tanah perlu dilakukan pula agar aktivitas mikroorganisme di dalamnya hidup kembali. Dengan demikian, mineralisari bahan organik dapat berlangsung secara cepat. Berikan pupuk dasar berupa pupuk NPK dengan dosis per hektare sebanyak 80 kilogram TSP, 60 kilogram KCL, serta 110 kilogram urea. Anda juga bisa memberi pupuk kandang sebanyak 10 ton per hektare, serta 50 kilogram KCL dan 50 kilogram SP36 per hektare.

2.    Proses penanaman rumput gajah


 


Jika penanaman rumput gajah dilakukan pada daerah tanpa irigasi, baiknya dilakukan setelah hujan pertama hingga pertengahan musim hujan. Dengan demikian, perakaran rumput gajah pada musim kemarau sudah cukup dalam dan kuat.

Cara budidaya rumput gajah biasanya dilakukan melalui teknik setek. Dan juga teknik perakaran (pols). Masukkan ¾ bagian dari panjang setek dengan kemiringan 30 degajaht. Atau, bisa pula dengan cara memasukkan setek ke tanah secara   terlentang.

Ciri-ciri bibit setek yang baik adalah tumbuhan tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda juga, memiliki 2 mata tunas, serta warna kulitnya hijau-hijau muda. Untuk teknik pols, kebutuhan tanamannya sebagai berikut: berusia muda, rumpunnya tegak dan sehat, serta tingginya sama dalam satu rumpun. Tujuh hari pascapenanaman, alirkan air secukupnya ke lahan perkebunan. Lakukan pergantian tanaman jika terdapat setek atau pols yang mati.

3.    Teknik perawatan rumput gajah

Dalam perawatan rumput gajah perlu melakukan penyiangan yakni membersihkan tanah di sekitar dari tanaman liar. Selain itu, baik pula dilakukan penggemburan tanah dengan cara membalikkan tanah tersebut. Sementara itu, pemupukan rumput gajah dapat dilakukan setelah tanaman berusia 2 minggu.  Pupuk yang biasa digunakan sebagai pupuk lanjutan adalah pupuk urea. Setelah itu, pemupukan bisa dilakukan 3—4 kali tiap tahunnya.

4.    Proses pemotongan

Pemotogan tahap 1


 

Proses pemotongan pertama disebut juga sebagai pemotongan paksa. Hal ini dikarenakan usia rumput gajah masih 2—3 bulan, namun pemotongan tersebut perlu dilakukan agar pertumbuhannya serempak. Selain itu, pemotongan ini juga dimaksudkan agar jumlah anakan bertambah.

 

 

Pemotongan tahap 2

Pemotongan berikutnya bisa dilakukan tiap 6 minggu sekali. Namun,



jika dilakukan saat musim kemarau waktu pemotongan bisa diperpanjang lagi. Tinggi pemotongan yang ideal adalah 10—15 cm dari permukaan tanah. 

Hindari pemotongan yang terlalu tingi karena akan banyak sisabatang 

rumput yang mengayu. Tetapi, jangan pula memotong terlalu pendek karena akan mengurangi mata tunas yang tumbuh.

 Setelah para petani sudah banyak yang menyukai tanam rumput gajah cara penanamanya bermacam-macam pula sesuai selera masing-masing. Ada yang tanam di guludan/bibir teras, tengah petakan, ditumpangsari, bawah tegakan. Saat ini dalam budidaya lebih ditekankan pada penyediaan pakan ternak, bail kambing atau sapi, bahkan ada yang membudidayakan khusus di jual belikan.

  












serba serbi

PENDAMPINGAN KTH

Dalam Pembinaan KTH dmaksudkan untuk meningkatkan kapasitas kelompok tani hutan dalam mengelola Kelembagaan, Kawasan dan Kelola Usaha. Tujua...